mail@polbangtan-bogor.ac.id
(0251) 8386312

Datangkan Pakar, Polbangtan Bogor Gelar FGD Bahas Kostratani

BOGOR | www.polbangtan-bogor.ac.id – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai Pusat Komando Stategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di Darmawan Park Sentul, Selasa (26/10). adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan, yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Sejumlah pakar dan praktisi penyuluhan pertanian dihadirkan untuk memberikan masukan dan dukungan Program Kostratani agar sukses dilaksanakan khususnya di Jawa Barat sebagai wilayah binaan Polbangtan Bogor. Nampak hadir Dr. Ir. Leli Nuryati, M.Sc (Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian), Prof. Soemardjo (Komisi Penyuluhan Pertanian Indonesia), Ir. M. Fathan Rasyi, M.Agr (Pengurus Pusat PERHIPTANI), Maman Suparman (Pengurus Pusat KTNA), Dr. Ir. Entang Sastra (Ketua HKTI Provinsi Jawa Barat), Ir. Siti Nuryanti, MM (Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor), Ir. Sudrajat (Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi), serta dosen Polbangtan Bogor. Koordinator penyelenggara, Dr. Ir. Adang Warya, MM menjadi moderator pada FGD tersebut.

Para peserta bergantian memaparkan ide pemikirannya seputar Kostratani. Leli mewakili BPPSDMP menjelaskan secara rinci Program Kostratani mulai dari peran, tujuan, strategi, organisasi pelaksana, sampai alokasi dan jadwal palang kegiatan. Sementara Prof. Sumardjo mengungkapkan tentang arah kiprah BPP mengemban amanah Kostratan yang dihubungkan dengan tantangan pembangunan pertanian di era 4.0.

Para praktisi seperti Fathan, Maman, dan Entang menyatakan sangat mendukung Program Kostratani ini. Namun menurut mereka ada beberapa catatan penting yang harus diperhatikan oleh Kementan mengenai SDM yang harus dipersiapkan, terutama di tingkat kecamatan. Satu hal lagi tentang pelibatan peran penyuluh swadaya dan dunia industri dalam program ini agar terwujud kesejahteraan bagi petani.

Menurut Siti Nuryanti dan Sudrajat, mewakili pemerintah daerah dari Bogor dan Sukabumi, bahwa pelibatan penyuluh dalam Kostratani harus didukung dengan penguatan kompetensi mereka terutama bekal pengetahuan tentang pemasaran. Terakhir yang tidak boleh dilupakan adalah memperhatikan kesejahteraan penyuluh sebagai salah satu ujung tombak suksesnya Program Kostratani ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDID