Melalui Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang pusat gerakannya ada di kecamatan, saat ini gencar dilakukan optimaliasi peran penyuluh serta kolaborasi penyuluh, petani dan pihak lainnya dalam penyediaan stok pangan di tengah pandemi Covid-19.
Hal demikian ditegaskan kembali oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi yang mengatakan meskipun di tengah pandemi Covid-19 sektor pertanian tidak berhenti, bahkan peran Kostratani justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian dan ekspor berbasis IT.
Saling bekerjasama selalu diperlihatkan dalam rangka mendukung Program Kostratani oleh petani bersama penyuluh untuk menyediakan pangan semasa Pandemi Corona sekarang ini. Terbukti, Poktan Sauyunan di Desa Kadaleman, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi bisa panen 8,8 ton per hektarnya.
”Alhamdulillah kami sangat senang, di tengah Wabah Covid-19 ini didapatkan produktivitas rata-rata 8,8 ton/Ha,” ucap Penyuluh Desa Kedaleman, Hikmat Sumpena.
Panen raya dilakukan pada lahan seluas 47 Ha yang ditanami padi varietas Ciherang 15 Ha, IR64 seluas 5 Ha, Pandanwangi 17 Ha dan Sintanur 10 Ha. “Potensi produksi yang diperoleh 431,6 ton GKP dengan harga GKP Rp 3500 – Rp 3800/kg dan GKG Rp 4200 – Rp 4500/kg,” terangnya.
Produktivitas dan harga yang baik ini hendaknya menutup kekhawatiran masyarakat akan ketersediaan pangan. Sebab sektor pertanian tetap berjalan untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok bangsa Indonesia. Meskipun tetap menerapkan berbagai protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah untuk penyuluh maupun petani.
Pertanian dinilai merupakan salah satu garda terdepan dalam menghadapi Covid-19, karena berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Tak heran selain tenaga medis, petani disebut juga pahlawan di tengah wabah ini karena tetap terus produksi pada masa pandemik.
Sebagaimana yang selalu ditegaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), “Tanggung jawab penyediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian.”
Pewarta : Rifa Rafi’atu Sya’bani W / Arif P