CIREBON – www.polbangtan-bogor.ac.id | Petani Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon merasa beruntung memiliki anak desa yang menempuh pendidikan di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor seperti Teguh Sulaeman yang paham mengenai alsintan dan cara perawatannya.
Siang hari yang terik, Teguh Sulaeman terlihat serius memperbaiki implemen hand traktor milik petani. Dirinya melakukan pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding) pada implemen hand tractor yaitu Gelebeg. Alat tersebut berfungsi untuk pengolah tanah sawah yang dipasang pada penggandeng (hitch). Selain itu juga berfungsi untuk menghancurkan dan meratakan tanah yang berlumpur.
“Namun, mata pisau pada implemen tersebut rusak atau lepas dari rotor setelah digunakan untuk pengolahan tanah di musim kedua. Perlu penggantian mata pisau menggunakan plat besi agar alat bisa dimanfaatkan kembali pada saat pengolahan tanah musim berikutnya,” bebernya.
Dirinya mendapatkan kemampuan mengelas alsintan tersebut berkat pendidikannya di Polbangtan Bogor. Anak Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon ini memang menempuh pendidikan Teknologi Mekanisasi Pertanian (TMP) di Polbangtan Bogor.
Selama learn from home, dirinya melaksanakan praktek di lingkungan tempat tinggal masing-masing melalui pendampingan petani yang bekerjasama dengan penyuluh setempat. Di desa tempat tinggalnya tersebut, Teguh mendapatkan memantau alat dan mesin pertanian yang dimiliki oleh (GAPOKTAN) yang terdri dari Kelompok Sri Jaya, Sri Mulya, dan Mandiri.
Peran dan kepedulian mahasiswa Polbangtan Bogor terhadap pertanian tersebut di Indonesia sangat nyata. Mereka terjun langsung ke lapangan untuk membantu petani di tengah Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kreatifitas yang dilakukan oleh Teguh merupakan jawaban dari arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang selalu menekankan generasi milenial harus memiliki kesiapan dan kesigapan dalam menghadapi tantangan.
“Generasi milienial pertanian harus mampu memecahkan segala persoalan dengan cara-cara baru berbasis teknologi”, pesan Mentan dihadapan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) beberapa waktu yang lalu.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, pun mengamini pesan Mentan. Ia menegaskan, mahasiswa Polbangtan/PEPI sudah seharusnya menjadi motor penggerak transformasi pertanian tradisional Indonesia menuju modern, sesuai kodratnya sebagai generasi milenial.
Pewarta : Arif Prastiyanto
Editor : DHM