Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor Kabinet Cakra Darma Satya sukses menggelar Webinar Membangun Mindset Agro Entrepreneur untuk Kedaulatan Pangan hari Sabtu, 25 Juli 2020 via aplikasi zoom di Ruang Agriculture Operation Room (AOR) Polbangtan Bogor.
Direktur Polbangtan Bogor Siswoyo membuka acara secara resmi. Kepada sekitar 200 peserta webinar, dirinya berpesan empat hal. “Untuk menjadi agro entrepreneur harus memiliki passion, membangun karakter bisnis pertanian, disiplin, dan mentor dari Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI),” jelasnya.
Hadir sebagai narasumber tiga praktisi agro entrepreneur diantaranya Hera Wijaya (founder Bongsang.id), Teddy Rahmat ) Petani Hidroponik), dan Azis Abdul Rahman Gunawan (Alumni Polbangtan Bogor, owner S3 Farm). Acara dipandu oleh Fasha Maulana, mahasiswa Prodi Agribisnis Hortikultura yang pernah menjadi Duta Padi Jawa Barat.
Hera Wijaya berkisah tentang success story mengangkat bonggol pisang yang sebelumnya jarang termanfaatkan disulap menjadi abon dan keripik, makanan yang diminati konsumen. “Nah, jadi ada lima hal yang harus dilakukan milenial untuk bisnis pangan,” ungkapnya.
Kelima hal itu, menurut alumni Universitas Muhammadiyah Cirebon ini yang pertama adalah perlu menyiapkan packaging yang aman, spesifik, aman dari kontaminasi. Kedua, sistem pemasaran ala milenial via online. Ketiga, kolaborasi dengan pihak lain yang saling terkait dan saling menguntungkan. Keempat, era healthy food mensyaratkan kualitas produk yang ahrus dijaga. Sedangkan kelima adalah ketika prospek bagus urus perijinan seperti NIB, PIRT, Label Halal, dan lain-lain.
Mendapat giliran tampil kedua, Azis Abdul Rahman Gunawan mengajak milenial mempersiapkan masa depan dengan membangun jiwa agro entrepreneur. Mantan Ketua BEM Polbangtan Bogor ini bercerita tentang usaha hidroponik yang dirintis bersama teman-temannya dengan mendirikan S3 Farm. “S3 adalah Saung Sayur Sehat yang kami bangun dengan tujuh prinsip,” ungkapnya.
Petani Milenial asal Cianjur ini pun menyebutkan tujuh prinsip dimulai dengan niat dan keyakinan, memiliki kecepatan melihat peluang, pelajari kisah sukses orang lain, siapkan modal, fokus dalam berwirausaha, memiliki kemampuan manajerial, dan lakukan sekarang juga.
Pemateri terakhir praktisi hidroponik dari Bogor, Teddy Rahmat mengajak peserta webinar membangun pola pikir menjadi pengusaha tani. Pimpinan P4S Seruni ini mengungkap bahwa pola pikir sangat berkaitan dengan perilaku seseorang. “Ketika sesorang berpikir bahwa dia mampu nelakukan sesuatu dengan baik, maka secara otomatis tindakannya akan mengarah dan berakhir dengan keberhasilan karena pola pikirnya terisi dengan rasa optimis,” imbuhnya.
Mengakhiri paparannya, Teddy mengajak para milenial untuk melakukan empat hal. Berani untuk memulaidengan menmbulatkan niat sesuai minat dan kemampuan, jangan berpikir ingin cepat untung/kaya, cari hikmah dari kegiatan harian yang dilakukan, serta sempurnakan terus rencana pengembangan kegiatan.
Ruang chat penuh dengan pertanyaan dari partisipan sebagai tanda webinar ini menjadi daya tarik bagi para peserta yang terdiri dari mahasiswa, alumni, penyuluh dan masyarakat umum. Kedepan rencananya BEM Polbangtan Bogor akan menggelar webinar serupa dengan tema dan narasumber yang tidak kalah menarik