BOGOR – www.polbangtan-bogor.ac.id | Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor sukses menggelar Ujian Praktik Kerja Lapangan (PKL) II secara virtual mahasiswa tingkat III selama empat hari (01/9 – 04/9). Sebanyak 197 mahasiswa mengikuti ujian tersebut melalui aplikasi Zoom, 108 dari Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan (PPB) Jurusan Pertanian dan 89 dari Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (PPKH) Jurusan Peternakan.
Direktur Polbangtan Bogor Siswoyo menuturkan bahwa kompetensi PKL II mengadopsi dari peran Kostratani. “Peran Kostratani sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan diramu oleh tim menjadi kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa,” jelasnya.
Koordinator PKL II Jurusan Pertanian Dedy Kusnadi mengungkapkan bahwa ia bersama timnya menyusun kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa. “Enam kompetensi yang dikuasai mahasiswa sambil melakukan pendampingan Kostratani di daerah masing-masing,” imbuhnya.
Dosen senior prodi PPB ini menambahkan bahwa enam kompetensi tersebut antara lain:
- Mampu melakukan kegiatan identifikasi potensi wilayah, permasalahan dan merumuskan rekomendasi serta membuat peta potensi wilayah desa menggunakan program GIS.
- Mampu menyusun programa penyuluhan pertanian.
- Mampu mengakses dan memanfaatkan informasi teknologi, permodalan dan pasar.
- Mampu melaksanakan kegiatan penyuluhan dengan menerapkan prinsip-prinsip POD dan pemberdayaan masyarakat pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian.
- Mampu melaksanakan menumbuhkembangkan kelembagaan petani (pemuda tani/petani milenial).
- Mampu melakukan evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian.
Kondisi pandemi Covid-19 ini membuat Tim PKL II menyusun beberapa perubahan, karena mahasiswa pulang ke daerah masing-masing sehingga diberi kelonggaran untuk memilih minimal tiga kompetensi yang harus dikuasai. “Tapi harus dengan catatan, mahasiswa wajib melaksanakan kompetensi keempat, yaitu melaksanakan kegiatan penyuluhan dengan menerapkan prinsip-prinsip POD dan pemberdayaan masyarakat pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian’” pungkasnya.
Langkah Polbangtan Bogor mendesain konsep PKL II mengadopsi peran Kostratani sejalan dengan pesan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. “Tujuan jangka pendek Kostratani adalah pemenuhan sarana, prasarana, kelembagaan, kapasitas SDM pertanian dan penyelenggaraan pembangunan pertanian di kecamatan berbasis teknologi informas,” tuturnya.
Tujuan jangka panjangnya, lanjut Dedi, mengoptimalkan Tugas, Fungsi dan Peran BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) sebagai Pusat pembangunan Pertanian tingkat Kecamatan dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan Nasional.
Pewarta : Arif Prastiyanto
Uploaded : DHM