mail@polbangtan-bogor.ac.id
(0251) 8386312

Datangkan Praktisi Milenial, Polbangtan Bogor Fasilitasi Bimtek Tidak Hanya Dengan Teori

CIANJUR – www.polbangtan-bogor.ac.id | Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menyelenggarakan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian di wilayah Kabupaten Cianjur. Acara ini dilaksanakan selama tiga hari, Kamis-Sabtu, 18-20 Februari 2021 bertempat di Hotel Gino Feruci, Pamoyanan, Cianjur. “Kementerian Pertanian memiliki program utama, untuk menyejahterakan pertanian. Memiliki tugas kita harus mampu untuk melakukan kedaulatan pangan dan ketahanan pangan. Jangan sampai kita menjadi negara pengimpor pangan. Pentingnya bimbingan teknis ini sebagai regenerasi bagi para petani, khususnya petani milenial. Jika tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya akan menjadi kelangkaan pangan. Karena generasi mudanya tidak ada yang mau menjadi petani. Pekerjaan petani itu pekerjaan mulia. Karena petani tidak hanya berpikir untuk kepentingan keluarga, tapi juga kepentingan rakyat Indonesia. Dengan demikian, petani muda yang kita bangun adalah petani yang mandiri (punya kemauan sendiri, tidak bergantung dengan orang lain), maju (menggunakan pemikiran kedepan), modern (menggunakan teknologi terkini). Bagaimana kita membangun image petani saat ini itu keren,” ujar Siswoyo, selaku Direktur Polbangtan Bogor setelah membuka acara mewakili Kepala BPPSDMP. Kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian ini dilaksanakan guna meningkatkan sumber daya para petani dan penyuluh yang ada di lapangan, termasuk di kawasan Kabupaten Cianjur. Turut hadir Anggota Komisi IV DPR RI, Ibu Endang S. Tohari dan peserta dihadiri oleh para petani dan penyuluh dengan menerapkan protokol kesehatan.

Di era saat ini sektor pertanian merupakan penopang pertumbuhan ekonomi. Untuk mengimbangi perkembangan zaman dengan peningkatan kualitas teknologi, petani dan penyuluh harus dibekali dengan pengetahuan. “Kementerian Pertanian punya visi yang bagus. Akan menciptakan sejuta enterpreneur dari petani-petani muda. Jadi, generasi muda ini harus cinta dengan pertanian. Bagaimana kita mau melawan dunia kalau perut kita lapar,” ujar Dr. Ir. Hj. Endang S. Tohari, DESS, M.Sc mengawali materi tentang Dukungan Legislatif terhadap Peningkatan Mutu Pertanian. “Dulu kan terkenal sekali beras Cianjur, mustinya yang maju ini petani milenial. Banyak sekali hasil pertanian Cianjur yang terkenal komoditinya bagus. Tapi sering kita tidak menghayati dan mencintai, sehingga diambil oleh bangsa lain,” ujarnya menutup materi pertama. Guna mematuhi aturan baru mengenai PPKM dari Pemerintah Kabupaten Cianjur, maka acara terbagi menjadi 2 ruangan supaya tidak menimbulkan kerumunan. Sebanyak 60 peserta berada di ruang ballroom 1 yang menjadi ruang utama, dengan kapasitas 300 orang. 40 orang peserta lainnya ditempatkan di ballroom 2, dengan kapasitas 200 orang dan mengikuti jalannya materi dari ruang utama secara live menggunakan aplikasi zoom meeting.

Acara ini terbagi menjadi 3 sesi. Dimana sesi terakhir dari rangkaian acara, peserta diminta langsung untuk praktik membuat kopi ala cafe dan mengolah produk hasil perkebunan. Setiap peserta diminta maju untuk memilah kopi, dikenalkan secara langsung oleh Dwiki Alam Putera, lulusan Polbangtan Bogor yang kini sukses dengan usaha kopinya. “Kopi ini aestetik pak. Kopi yang sehat itu tidak ada gulanya sama sekali. Untuk metode kopi V60, harus menggunakan kopi arabika. Nanti hasil seduhannya, awalnya manis. Beberapa menit kemudian bapak minum lagi jadi pahit. Dan ketika kopi sudah dingin, rasanya menjadi asam,” paparnya. Kemudian Dwiki meminta 2 orang peserta untuk meracik kopi espresso, mulai dari menggunakan grinder, mendistribusi, melakukan temping, kemudian memasukkan hasil tumbuk ke mesin untuk proses ekstraksi sebelum espresso bisa dinikmati.

Pewarta: Ardianinda Wisda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bahasa >>