BOGOR – https://www.polbangtan-bogor.ac.id | Untuk meningkatkan jumlah generasi muda yang menggeluti sektor usaha pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan), melalui BPPSDMP, dan International Fund for Agricultural Development (IFAD), gencar melakukan sosialisasi program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Termasuk melalui pelatihan start up yang dilaksanakan di Polbangtan Bogor.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian.
“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini,” jelas Mentan SYL.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS.
“Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir,” katanya.
Sebagai langkah awal untuk mencapai target tersebut, YESS PPIU Jawa Barat yang bertempat di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, melakukan kegiatan pelatihan Start-Up, Kamis (26/08/2021), sehingga CPM dapat meningkatkan kemampuannya dalam memulai usaha.
Nazaruddin, selaku manager PPIU Jabar, mengatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang usaha di bidang pertanian.
“Seperti perencanaan usaha, akses ke jasa layanan teknis usaha, manajemen keuangan, akses pasar, dan akses terhadap jasa layanan keuangan, informasi dan pelayanan pengembangan usaha, serta mentorship. Selain itu juga meningkatkan keterampilan teknis tertentu untuk akses kepada jasa layanan teknis usaha, alternatif kredit, pemasaran dan komersialisasi, branding dan pengemasan dan harga pokok produksi,” ujarnya.
Kegiatan yang dilaksanakan serentak di 4 Kabupaten di Jawa Barat ini diikuti oleh 320 orang peserta. Penerima manfaat dari kegiatan pengelolaan keuangan adalah para pemuda pedesaan yang telah masuk dalam database CPM (Calon Penerima Manfaat) Program YESS di Kabupaten Subang, Cianjur, Sukabumi dan Tasikmalaya.
Neni Amaliah, salah satu narasumber pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa seluruh peserta pelatihan dapat meningkatkan kapasitasnya dalam perencanaan usaha dan kemampuan teknis.
“Dengan meningkatnya kemampuan perencanaan usaha dan kemampuan teknis sehingga para CPM ini dapat memahami sebelum memulai usaha,” ungkapnya.
Neni manambahkan, acara dapat terlaksana dengan baik dan mendapat sambutan positif dari peserta.
“Kegiatan sukses dilaksanakan dilihat dari keaktifan dan antusias peserta saat melaksanakan kegiatan pelatihan,” imbuhnya.