SUKABUMI – https://polbangtan-bogor.ac.id | Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng stakeholder dari segala sisi untuk memastikan produksi pertanian terus berjalan tanpa henti. Termasuk juga dengan melakukan regenerasi petani.
Dalam mewujudkan misi tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, melalui program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS) PPIU Jawa Barat, mengadakan District Multi Stakeholder Forum (DSMF) di 4 Kabupaten di Jawa Barat.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun.
“Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus kita realisasikan bersama,” tegas Mentan SYL.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Menurutnya, pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.
“Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” tegasnya.
Kali ini Polbangtan Bogor melaksanakan kegiatan DMSF sebagai pendukung Program YESS di wilayah District Coordination Team (DCT) Kabupaten Sukabumi, di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi, 7 Maret 2022.
Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami, mendorong generasi muda untuk terjun menggeluti bidang pertanian unggul guna menciptakan wirausahawan muda dan ketenagakerjaan pertanian.
Ia menegaskan hal ini dihadapan peserta yang terdiri dari Wakil Direktur III Polbangtan Bogor, Perwakilan PPIU Jawa Barat, Bupati Kabupaten Sukabumi, Kepala Bappelitbangda, Pimpinan Perbankan, Ketua KADIN dan KTNA, Pendamping Pusat Layanan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Kepala SMKN SPP Sukabumi, Para Penyuluh Pertanian, P4S, dan PLUT, Petani Milenial, serta DPM/DPA.
“Dinas Pertanian harus terus berupaya memfasilitasi generasi muda untuk menggeluti wirausaha pertanian yang unggul,” kata Marwan.
Sedangkan Kepala Bappelitbangda menyampaikan, tahun ini Pemda Kabupaten Sukabumi sudah mereplikasi penerapan ICT disektor pertanian.
Selain itu juga bersinergi dengan pemprov terkait program petani millennial. Untuk itu diharapkan melalui sinergi dan kolaborasi dengan Program YESS, 2 (dua) agenda penting tersebut dapat terlaksana dengan baik.
Senada dengan dua narasumber lain, Kepala Dinas Pertanian, Thendy Hendrayana, mengajak generasi muda di perdesaan untuk meningkatkan perekonomian yang dilakukan melalui pelatihan dengan memanfaatkan teknologi, alat dan mesin pertanian, permagangan, akses permodalan, hingga jejaring pemasaran.
”Dinas Pertanian akan terus berupaya memfasilitasi generasi muda untuk selalu optimis menghadapi masa depan dengan menggeluti wirausaha pertanian yang unggul dan memiliki prospek yang cukup menjanjikan,” kata Thendy.
Program YESS yang digulirkan Kementerian Pertanian ini sejalan dengan misi Pemerintah Kabupaten Sukabumi, seperti halnya yang dikatakan Bupati Kabupaten Sukabumi “dalam upaya meningkatkan produktivitas, daya saing ekonomi berbasis agrobisnis dan pariwisata berkelanjutan.
“Artinya dalam pembangunan ekonomi kabupaten Sukabumi, maka agrobisnis dan pariwisata menjadi leading sector pembangunan,” ujarnya.