mail@polbangtan-bogor.ac.id
(0251) 8386312

Polbangtan Kementan Edukasi Masyarakat Majalengka Pemupukan Berimbang

MAJALENGKA – https://polbangtan-bogor.ac.id | Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN) Bogor bersama Komisi-IV DPR menyelenggarakan Bimtek mengenai Pemupukan Berimbang untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan Bimtek Aspirasi yang dilaksanakan pada Sabtu (22/7) ditujukan sebagai program aspirasi anggota DPR untuk menjawab berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo berharap bahwa kedepannya pertanian akan terus memberikan peningkatan kualitas dalam kinerjanya.

“Mari kita berikan pelayanan yang prima, peningkatan kinerja pelayanan, dan bekerja sama membentuk jejaring kerja agar program pembangunan pertanian kedepan dapat dilaksanakan sesuai tujuan yang diharapkan,” ujar Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh insan yang telah berkinerja baik dan berhasil menorehkan prestasi.

“Kita harus bangga. Karena, yang kita kerjakan mendapat apresiasi. Tapi seluruh insan pertanian, baik petani, penyuluh, poktan, gapoktan, juga petani milenial harus semangat untuk menjaga produktivitas pertanian,” tutur Dedi.

Acara ini diselenggarakan dalam rangka mendukung program pembangunan pertanian yang memprioritaskan petani dan penyuluh pertanian sebagai lokomotif, penggerak dan pelopor yang inovatif, kreatif, professional, mandiri, mampu bersaing dan berwawasan global. Materi yang disajikan disesuaikan dengan kebutuhan petani milenial dan penyuluh pertanian di Kabupaten Majalengka.

“Salah satu hal yang menjadi tantangan di lapangan adalah bagaimana petani kita memahami tata cara pemupukan berimbang, agar pupuk yang dipakai lebih efisien, tidak boros, dan dapat mendorong hasil panen menjadi lebih baik,” kata Endang Krisnawati, selaku Ketua Jurusan Pertanian Polbangtan Bogor.

Ia menjelaskan masih banyak petani yang menganggap bahwa semakin banyak pupuk khususnya pupuk urea maka tanaman yang dihasilkan semakin bagus.

Rata-rata petani Majalengka yang menggunakan pupuk urea sebanyak 250 kilogram per hektar, padahal penggunaan pupuk urea yang semakin banyak membuat kondisi lahan atau tanah menjadi tidak sehat.
Kegiatan bimbingan teknis diikuti oleh peserta dengan jumlah 100 orang. Peserta berasal dari petani, penyuluh, milenial, taruna tani, kelompoktani, KWT, gapoktan di Kabupaten Majalengka.

Selain diberikan paparan materi pemupukan berimbang oleh narasumber peserta juga diberikan keterampilan untuk membuat pupuk bokasi dari kohe/kotoran ternak dengan cara demontrasi kelompok

Mulyana, dalam hal ini sebagai salah satu narasumber mengatakan “Pembuatan Bokasi susah gampang, susahnya merubah kebiasaan ketergantungan pupuk kimia, mudahnya pembuatan bokasi yang bahan-bahannya tersedia disekitar kita”

Pembuatan Bokasi dari kotoran ternak direkomendasikan berbahan kohe/kotoran domba karena mudah terurai dan aman penggunaannya, pembuatan diawali dengan mencampur bahan lainnya seperti dedak, serbuk gergaji, kapur, Em4, gula atau molases.

Mulyana menambahkan proses pemupukan berimbang. “Setelah pencampuran selanjutnya proses permentasi selama 21 hari didalam wadah terutup atau dimasukan kedalam drum (Disesuaikan dengan volume pembuatannya). selanjutya sudah siap digunakan dilahan persawahan dengan dosis 3-4 genggam atau (150-200 gram) per meter persegi lahan Garapan”, imbuh Mulyana

Penulis Artikel: Mulyana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *