BOGOR – https://polbangtan-bogor.ac.id | Meningkatnya kebutuhan akan konsumsi pangan dengan populasi jumlah penduduk Indonesia menjadikan bahan akan kebutuhan pokok perlu ditingkatkan dan jumlahnya harus mencukupi untuk kebutuhan seluruh warga negara Indonesia.
Semakin berkembangnya teknologi pertanian maka Polbangtan Bogor menjalin kerjasama dengan Pemerintah Korea Selatan untuk terus berupaya meningkatkan Smart Green House dengan hadirnya Korea Agency of Education, Promotion and Information Service in Food, Forestry and Fisheries (EPIS Korea) pada Rabu, (25/10/2023).
Kerjasama ini akan menjadikan salah satu lahan Tefa Polbangtan Bogor sebagai Smart Green House.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor merupakan salah satu Unit Pelaksana Tugas (UPT) Kementerian Pertanian Republik Indonesia dibawah Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) yang saat ini telah memiliki sarana fasilitas kegiatan Teaching Factory (Tefa) Smart Greenhouse (SGH) dimana sarana ini bertujuan memperkenalkan sistem budidaya tanaman dengan menggunakan sistem teknologi.
Terkait hal ini, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan memasuki era indutri 4.0, insan pertanian harus mulai memahami arti penting sistem digitalisasi serta teknologi dan inovasi.
“Persaingan yang ketat di tingkat global harus diimbangi dengan pola-pola pergerakan usaha baik itu usaha tani dan bisnis lainnya secara lebih efisien, lincah dan produktif” ujarnya.
Dedi menambahkan bahwa masa depan pembangunan pertanian ada di Agribisnis, sehingga pengelolaan pembangunan pertanian tidak boleh lagi memakai cara cara yang konvensional tetapi harus dikelola secara modern.
“Caranya bagaimana? Nah ini Smart Farming, karena efisien dan terbukti dapat mendongkrak produktifitas pertanian. Kemudian adanya kerjasama dan kolaborasi. Saya yakin Smart Farming adalah masa depan pertanian untuk itu tugas kalian training mendalami Smart Farming”. sebut Dedi.
Pelaksana harian (Plh.) Direktur Polbangtan Bogor Rudi Hartono, menjelaskan bahwa Smart Green House merupakan salah satu TEFA lahan pertanian yang telah canggih menggunakan teknologi mulai dari penyiramannya, ada pengatur suhu serta pemberian vitamin kepada tanaman pun telah otomatis menggunakan sistem.
“SGH menjadi sarana fasilitas teaching factory mahasiswa Polbangtan Bogor sebagai pembelajaran bagaimana bertani dengan menggunakan sistem dan teknologi”, ujar Rudi.
Rudi menambahkan, bahwa dengan adanya SGH petugas hanya perlu monitoring saja dari layar informasi dan menjaga serta melakukan tugas kebersihan lingkungan SGH, jadi sangat terbantu tugasnya dengan kemajuan teknologi di dunia pertanian ini.
“Saat tanamannya sudah waktu panen nanti barulah petugas yang memanen ini dilakukan secara manual karena belum ada teknologi untuk memanen secara sistem ataupun otomatis”, imbuh Rudi.
Dengan kerjasama ini, diharapkan nantinya para petani milenial dapat mempelajari dan mencermati varietas unggul di Korea, nutrisi, formulasi, sistem nutrisi, media tanam serta sistem pengerjaan dengan menggunakan teknologi Korea Selatan.
Penulis artikel: Dika Hadinata