INDRAMAYU – Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan Program Millenial for Modern Agriculture Corporation (IMMACo) dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas padi nasional.
Program ini bertujuan untuk memperluas lahan produktif dan mengintegrasikan sub sektor terkait. Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, situasi global saat ini tidak menentu, dengan sekitar 60 negara mengalami krisis pangan, yang berdampak pada 900 juta orang di seluruh dunia. “Jangan sampai krisis pangan ini singgah di republik yang kita cintai ini,” tutur Mentan.
Sebagaimana dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bahwa SDM Pertanian harus memiliki kualitas yang mumpuni karena ini menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian.
Sementara Itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan isu ketahanan pangan menjadi perhatian khusus pemerintah dengan prioritas program peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan.
Perluasan Areal Tanam (PAT), yang meningkatkan luas panen dan produksi padi, menurut Idha Widi Arsanti, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), adalah cara penting bagi petani dan penyuluh pertanian untuk meningkatkan produksi padi nasional, sesuai dengan arahan Mentan RI.
Di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, program IMMACo dilaksanakan dengan cara mengembangkan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), yang berbasis korporasi dan lebih profesional. Hal ini dilakukan bersama dengan pemerintah Kabupaten Indramayu dalam rangka mengembangkan kawasan sawah seluas 10.000 hektar. Pengembangan ini tidak mengambil alih kepemilikan yang sudah ada; sebaliknya, tujuannya adalah untuk meningkatkan kelembagaan dan manajemen bisnis agar lebih efisien dan produktif.
Petani dapat memperoleh bantuan dalam mengelola usaha tani tanaman pangan, khususnya padi, melalui jasa sewa alat dan mesin pertanian (alsintan). Dengan adanya UPJA, produksi padi akan meningkat, pendapatan dan kesejahteraan petani akan meningkat, dan lebih banyak lahan yang dapat dilayani.
Di Indramayu, pengembangan UPJA didukung langsung oleh Tim gabungan IMMACo pusat, mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), Politeknik Enjiniring Pertanian (PEPI), alumni, dan petani milenial Serta mahasiswa MSIB dari Kemenristekdikti. Tim tersebut akan melaporkan aktivitas harian, mingguan, dan bulanan serta memantau pemanfaatan program tersebut.
Direktur Polbangtan Bogor, Kepala BBMKP Ciawi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta Tim gabungan IMMACo Pusat berkunjung ke kantor Bupati Indramayu dalam rangka mensosialisasikan program IMMACo serta meminta dukungan program tersebut pada Senin (02/09/2024).
Nina Agustina, Bupati Indramayu berterima kasih kepada Kementerian Pertanian atas kepercayaannya untuk melaksanakan program IMMAco di wilayah kabupaten indramayu, beliau mengharapkan dapat menguatkan pondasi korporasi petani milenial dengan aplikasi pertanian modern sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menompang terwujudnya swasembada dan lumbung pangan dunia melalui pertanian di kabupaten indramayu
Program IMMACo diharapkan dapat memeberikan dampak positif untuk kemajuan di Kabupaten Indramayu yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani serta meningkatkan produktivitas padi nasional dan mewujudkan visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dengan pelaksanaan yang terorganisir dan didukung oleh berbagai pihak.
Penulis artikel: Bima Pradana Shakti