mail@polbangtan-bogor.ac.id
(0251) 8386312

Bantu Petani, Kementan Maksimalkan Pompanisasi di Desa Mekar Sari, Bogor

BOGOR – Baru-baru ini Kementerian Pertanian (Kementan) menggalakkan program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Pompanisasi untuk mengatasi kekeringan lahan dan meningkatkan produksi tanaman pangan. Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor turut mensukseskan program Kementan dengan menjadi perpanjangan tangan melakukan monitoring bantuan pompa air di Poktan Maju Jaya, Desa Mekar Sari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor pada Kamis (05/09/2024).

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengatakan, program PAT saat ini menggalakkan salah satunya program pompanisasi. Program ini bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan perluasan areal tanam. “Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” katanya.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyebutkan, Penambahan Areal Tanam (PAT) menjadi solusi cepat dalam memitigasi kekeringan akibat El Nino.

Dengan luasan lahan 5 hektare, Poktan Maju Jaya mendapat bantuan 1 unit pompa dari Kementerian Pertanian. Pengawalan program PAT kali ini didampingi penyuluh dari dinas pertanian setempat, Yulianto.
Syarifudin, ketua Poktan Maju Jaya mengatakan bahwa pompa diterima dalam keadaan baik dan siap pakai. “Selama ini pompa disimpan di kantor kepala desa agar semua petani yang tergabung dalam poktan bisa memakai dengan nyaman”, ujar Syarifudin.

Menurut Syarifudin, sejauh ini pompa digunakan bukan hanya untuk mengairi padi, namun untuk tanaman palawija seperti jagung, kangkung dan bayam. “Untuk Tanaman jagung, pompa digunakan dimalam hari, karena cuacanya lebih dingin”, tuturnya.

Dampak pompa terhadap aspek lainnya adalah petani tidak perlu membuat bendungan lagi untuk mengairi sawah.
⁠Petani mengininkan ada pendampingan terkait dengan teknik tanam jajarlogowo agar bisa memotivasi petani lainnya sama-sama mau menerapkan sistem ini.


Penulis artikel: Ardianinda Wisda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bahasa >>