INDRAMAYU – Kabupaten Indramayu saat ini menjadi pusat perhatian sebagai lokasi pelaksanaan Program Pertanian Modern, sebuah inisiatif unggulan dari Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk memberdayakan generasi milenial di sektor pertanian. Program ini memberikan peluang besar bagi pengembangan korporasi petani yang lebih inovatif, berbasis teknologi, dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan pertanian masa kini.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern. Salah satu fokus utamanya adalah memperkuat program ketahanan pangan untuk komoditas beras, jagung, dan kedelai melalui penyediaan input yang berkualitas kepada petani.
“Pertanian modern jauh lebih efisien dan mampu menekan biaya hingga 50 persen”, tutur Mentan Amran.
Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyebutkan Penambahan Areal Tanam (PAT) menjadi solusi cepat dalam memitigasi kekeringan akibat El Nino.
Untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan program di Jawa Barat, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Rapat ini dihadiri oleh ketua kelompok tani, mahasiswa, perwakilan PT Pupuk Indonesia, serta beberapa staf teknis dari Kementerian Pertanian pada Kamis (12/9)
Dalam rapat tersebut, Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, menekankan pentingnya peran generasi muda dan teknologi dalam mengatasi berbagai tantangan sektor pertanian, seperti perubahan iklim dan keterbatasan lahan. Yoyon menyatakan bahwa modernisasi sektor pertanian, khususnya dengan penggunaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha tani.
“Generasi milenial harus menjadi motor penggerak dalam transformasi pertanian ini. Dengan dukungan teknologi alsintan, kami optimis program ini dapat menjawab berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian saat ini,” ujar Yoyon Haryanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Sugeng Heryanto, turut menambahkan pentingnya sinergi antara petani, pemerintah, dan sektor swasta dalam mencapai tujuan bersama. Sugeng berharap kerjasama ini dapat mempercepat adopsi teknologi baru dan menciptakan solusi jangka panjang untuk masalah produktivitas pertanian.
“Kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam program ini. Kami ingin memastikan setiap pihak dapat berperan aktif untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian di Kabupaten Indramayu,” tambah Sugeng Heryanto.
Rapat koordinasi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat pelaksanaan Program Pertanian Modern, yang diharapkan mampu menciptakan ekosistem pertanian yang lebih maju dan kompetitif. Dengan keterlibatan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi petani dan masyarakat secara luas.
Penulis artikel: Agam Yusuf Wijaya