mail@polbangtan-bogor.ac.id
(0251) 8386312

Strategi Pelihara Unggas pada Cuaca Ekstrem, Polbangtan Kementan Gabungkan Sistem Konvensional dan Modern

BOGOR – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor Jurusan Peternakan Program Studi Kesehatan Hewan mengadakan kuliah umum yang bertemakan “Strategi Memelihara Unggas pada Cuaca Ekstrem: Sistem Konvensional dan Modern”. Acara ini diselenggarakan pada Rabu (11/9) bertempat diaula Brahman Kampus Peternakan. Adapun peserta lain mengikuti secara online via zoom.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengajak para generasi muda untuk sama-sama membangun sektor pertanian. Sebab menurutnya, untuk membangun pertanian dibutuhkan SDM pertanian yang berkualitas, handal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis.

Mentan menambahkan, Polbangtan akan menyiapkan pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian akan mampu membangun usaha tani yang berdaya saing tinggi. Regenerasi pun tidak pernah berhenti disiapkan.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti meyakini lulusan Polbangtan/ PEPI nantinya akan menjadi insan pertanian yang handal untuk mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045.

Wakil direktur 1 Polbangtan Bogor Reni Suryanti mengatakan dalam sambutannya “Kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai teknik dan strategi yang dapat diterapkan dalam memelihara unggas saat menghadapi cuaca ekstrem, baik dalam sistem konvensional maupun modern. Dengan perubahan iklim yang semakin drastis, pemeliharaan unggas memerlukan pendekatan yang adaptif dan inovatif.”, ujarnya.

Reni menambahkan bahwa kuliah umum ini dimanfaatkan untuk mahasiswa PPKH maupun KESWAN yang sedang belajar dengan Produksi Ternak Unggas untuk memperdalam pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap pemeliharaan unggas terutama ayam broiler.

Narasumber dalam kuliah umum kali ini yakni Ir. Roni Fadilah SE, IPU, ASEAN Eng sebagai praktisi manajer peternakan dan marketing service manager di PT New Hope Indonesia. Sedangkan untuk peserta kuliah umum terdiri dari mahasiswa, dosen, dan peternakan seluruh Indonesia terdiri dari peserta offline sebanyak 150 orang dan peserta online sebanyak 62 orang.

Roni menerangkan beberapa faktor utama potensi genetik unggul diantaranya 1. Environments (MILIEU) Milieu, Nutrient Intake, Stress Factors 2. Agent (Diseases) Microorganisms (Pathogen); Virus, Bakteri, Protozoa, Parasit, 3. Host (Ayam) 4. Sumber Daya Manusia.

Menurut Roni, periode broding merupakan kunci awal sukses produksi ayam, dikarenakan pada masa ini ayam masih belum memiliki kekebalan tubuh yang baik, efisiensi pakan yang tinggi, serta sistem pengaturan tubuh belum berfungsi sempurna.
“Kita harus mengetahui psikologi ayam (Chicken Psychology), ayam lebih pintar, lebih konflek dari apa yang kita ketahui dan ayam juga seperti kita mempunyai bahasa dan mengetahui persepsi kita”, imbuh Roni.

Debby Fadhilah Fazra sebagai moderator sekaligus ketua Prodi Kesehatan Hewan mengatakan “Kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengelola peternakan unggas dengan cara yang lebih efisien dan berkelanjutan di tengah perubahan cuaca ekstrem.”


Penulis artikel: Mulyana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bahasa >>