mail@polbangtan-bogor.ac.id
(0251) 8386312

Polbangtan Kementan Ajak Petani Muda Lebih Mudah Akses Permodalan

SUKABUMI – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Jawa Barat Kembali mempertemukan pada pengusaha muda di bidang pertanian melalui Millenial Agriculture Forum (MAF) di pada Rabu (11/9). Forum yang diadakan secara hybrid ini bertempat di BDSP BPP Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi dan mengusung tema Peran Pemerintah dan Lembaga Keuangan Desa untuk Permodalan Petani Muda.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa menjelaskan program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.

Nidah Wasifah, Koordinator BDSP BPP Kalibunder menyampaikan bahwa BDSP (BPP) memiliki peran sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan bisnis bagi petani muda. “Salah satunya kami menyediakan layanan atau sebagai tempat kegiatan pelatihan maupun konsultasi dalam menjalankan bisnis bagi para petani muda”, ujarnya.

Menurut Nidah, BPP sebagai penyedia sarana dan prasarana sudah berlangsung cukup lama dimulai dari kegiatan program YESS di tahun 2020. “BDSP Kalibunder menjadi salah satu BDSP Kabupaten Sukabumi yang menyediakan
sarana prasarana untuk kegiatan pelatihan dimulai dari BMP, Workshop, Start Up, Literasi Keuangan, serta proposal bisnis”, ungkap Nidah.

Adapun output dari Program YESS berupa inventarisir data petani dan komoditas yang diusahakan, terlaksananya kegiatan peningkatan kapasitas pemuda melalui berbagai pelatihan program yess dan program pemagangan, fasilitasi permodalan agribisnis melalui program hibah kompetitif dan akses permodalan melalui perbankan serta sumber permodalan lainnya, tersusunnya model bisnis pertanian yang prospektif sesuai potensi dan daya dukung wilayah, konsultasi agribisnis melalui pojok kredit.

Seperti MAF sebelumnya, kegiatan mingguan dari Program YESS ini mendatangkan narasumber berupa ahli dan praktisi dibidang pertanian dan keuangan. Diantaranya Ai Lisnasari, Manager Usaha Dagang Bumdesma Jembar Jampangkulon; Rasanti, Petani Penerima Manfaat Bumdesma Jampangkulon; dan Atif Solihin, Manager Kemitraan PT Mitra Bumdes Nusantara.

Rasanti sendiri mengaku dengan menjadi penerima manfaat Program YESS, banyak sekali keuntungan sebagai petani muda yang dia dapatkan. Terutama tekait permodalan.


penulis artikel: Ardianinda Wisda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pengumuman

Berita Lainnya

Bahasa >>