SUBANG – YESS PPIU Jawa Barat mengakan Milenial Agriculture Forum sebagai wadah komunikasi dan sharing ilmu antar para petani dan pengusaha muda di bidang pertanian setiap minggunya. Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini fokus membahas mengenai akses permodalan dengan mendatangkan para praktisi dan ahli di bidangnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa menjelaskan program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.
MAF kali ini membahas tentang Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Penyediaan Permodalan Petani Muda berbasis Keuangan. Kegiatan yang diadakan pada Rabu (6/11) mendatangkan Koordinator Penyuluh BPP Patokbeusi, Branch Manager BSI Subang, serta Petani penerima manfaat program YESS.
Shanti Agustrianingsih,Koordinator Penyuluh BPP Patokbeusi mengatakan bahwa para penyuluh menggali potensi yang ada di diri para petani milenial. “Kita ajak untuk bisa menghasilkan karena hidup kita itu tidak hanya begini-begini saja. Kita harus ada kesejahteraan buat kita sendiri, jadi jangan merepotkan orang”. Shanti menerangkan bahwa penyuluh di BPP Patokbeusi juga memberikan edukasi, konsultasi, bahwa BPP adalah tempatnya untuk belajar.
Sementara itu, Uus Usnawan, Branch Manager Bank Syariah Indonesia Cabang Subang mengatakan bahwa terkait permodalan berbasis syariah yang ditawarkan untuk para pengusaha muda di bidang pertanian, banyak sekali. Diantaranya: BSI KUR Mikro. “Lamanya usaha untuk syarat BSI KUR Mikro ini tidak dibatasi. Jadi bapak ibu yang baru merintis usahanya, akan diberi margin sama dengan 3%. Tujuannya untuk modal kerja 3 tahun dan investasi 5 tahun”.
Diding, Petani Penerima Manfaat Program YESS mengungkapkan alas an kenapa dia memilih menjadi petani, karena adi petani itu enak juga. “Enaknya kalau kita kerja itu disuruh-suruh sama bos ya kalau kita jadi petani itu ngga di suruh suruh sama bos malah kita yang jadi nyuruh jadi juragan. Kalau kita pengen istirahat ya terserah kita kalau kita pengen kerja ya terserah kita. tapi kalau kita kerja dari perusahaan orang lain ya otomatis ngga bisa istirahat dengan seenaknya”, kelakarnya”.
Penulis artikel: Ardianinda Wisda