mail@polbangtan-bogor.ac.id
(0251) 8386312

Polbangtan Kementan Berperan Aktif dalam Program Swasembada Pangan Petani Milenial

JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan keyakinannya bahwa swasembada pangan dapat segera tercapai. Untuk mendukung pencapaian ini, ia memaparkan strategi melibatkan petani milenial yang akan mendapatkan bimbingan langsung dari mentor dan pendamping profesional di 12 provinsi. ASN dari Polbangtan Bogor juga ikut berperan aktif dalam program ini, memperkuat kapasitas pendampingan dan mendorong tercapainya target.

“Kunci sukses swasembada pangan ada pada generasi muda. Dengan memanfaatkan teknologi modern dan sumber daya alam yang kita miliki, saya optimis target ini bisa terlampaui,” ujar Mentan Amran saat membuka Workshop Manajemen Pendampingan Brigade Pangan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, 20 November 2024.

Brigade Swasembada Pangan akan beroperasi di wilayah optimalisasi lahan rawa (OPLAH), mencakup 12 provinsi strategis seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan. Pada tahun ini, Kementan telah berhasil menggarap 350 ribu hektare lahan OPLAH untuk mendukung peningkatan produksi beras nasional.

Setiap brigade terdiri dari 15 petani milenial yang bertugas mengelola lahan seluas 200 hektar secara terstruktur. Di tahap awal, program ini akan didukung oleh 400 pendamping dari Kementerian Pertanian serta 50 mentor yang berasal dari kalangan penyuluh, dosen, guru, dan widyaiswara. Selain itu, ASN dari Polbangtan Bogor turut serta memberikan bimbingan teknis dan mendukung implementasi lapangan untuk memastikan keberhasilan program.

Adapun ASN Polbangtan Bogor yang akan diberangkatkan sebagai pendamping Brigade Pangan terdiri dari Agam Yusuf Wijaya, Bayu Adirianto, Bima Pradana Shakti, Muhammad Irfan Soleh, Muhammad Reyhan Artha, Mulyana, Norman Hudi, Rahmat Hidayat, dan Sebastian Iqbal Altariki.

Sebastian Iqbal Altariki, salah satu ASN yang terlibat, menyatakan antusiasmenya terhadap program ini. “Ini adalah kesempatan besar untuk berkontribusi langsung dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Kami siap memberikan pendampingan terbaik kepada petani milenial agar mereka dapat mengelola lahan secara modern dan produktif,” ujarnya.

“Brigade ini merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan potensi lahan rawa. Dengan tata lahan dan tata air yang baik, serta pendampingan intensif, produktivitas bisa ditingkatkan hingga tiga kali panen setahun,” jelas Mentan Amran.

Ia juga menekankan pentingnya peran pendamping dalam memastikan keberhasilan program ini. “Generasi muda adalah agen perubahan. Masa depan pertanian ada di tangan mereka,” tegasnya. Mentan juga berkomitmen untuk rutin memantau kinerja Brigade Swasembada Pangan di lapangan, dengan tolok ukur produktivitas minimal 5-6 ton per hektar dan pendapatan petani di atas Rp10 juta per bulan.

“Jika mereka tekun, pendapatannya bahkan bisa mencapai Rp20 juta per bulan. Dengan penghasilan seperti ini, profesi petani akan menjadi lebih menarik. Program ini hanya awal, karena ke depannya mereka akan diarahkan menjadi pengusaha melalui pembekalan pengetahuan korporasi,” tambahnya.

Sebagai dukungan, setiap brigade akan menerima hibah senilai Rp3 miliar berupa alat dan mesin pertanian serta benih unggul. “Semua fasilitas sudah tersedia. Tidak ada alasan untuk gagal. Jika bekerja keras, Indonesia tidak hanya akan swasembada tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Mentan dengan penuh optimisme.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa hingga saat ini telah terbentuk lebih dari 1.500 brigade pangan di 12 provinsi. Setiap pendamping bertugas mendampingi lima brigade.

“Workshop ini bertujuan untuk membekali ASN dan mentor agar mampu mengelola pendampingan secara efektif. Mereka akan diajarkan konsep pertanian modern, mulai dari penggunaan varietas unggul bersertifikat, pemanfaatan alat dan mesin modern, hingga hilirisasi dan pengelolaan kawasan secara terintegrasi,” jelas Santi.

Program Brigade Swasembada Pangan menjadi langkah nyata Kementerian Pertanian dalam mengoptimalkan potensi lahan dan generasi muda untuk menciptakan masa depan pertanian yang lebih cerah. (agm)


Penulis artikel: Agam Yusuf Wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bahasa >>