mail@polbangtan-bogor.ac.id
(0251) 8386312

Libatkan Guru BK SMP dan SMK, Kementan Tingkatkan Minat Generasi Milenial Pada Sektor Pertanian

BOGOR – www.polbangtan-bogor.ac.id | Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya untuk meningkatkan jumlah serta kualitas petani dan Wirausaha Pertanian Milenial. Berbagai upaya ditempuh, salah satunya dilakukan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor. Selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) sekaligus UPT dibawah BPPSDMP Kementan, Polbangtan Bogor memberikan Bimbingan Karir bagi 48 Guru BK SMP dan SMK dari 45 sekolah di 4 Kabupaten wilayah Jawa Barat yaitu Kabupaten Cianjur, Kabupaten Subang, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Tasikmalaya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda.

“Saat ini, generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan.” ucap Mentan SYL.

Ditambahkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang menerangkan, sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.

“Menggunakan kreativitas dan inovasinya, generasi milenial dapat mengubah sektor pertanian ke depan menjadi modern. Bila pertanian dikelola secara modern kita optimis sektor pertanian Indonesia tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” papar Dedi optimis.

Bimbingan Karir ini sendiri dilaksanakan pada akhir Mei 2021 yang bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan tentang program pemerintah di bidang pertanian. Selain itu, kegiatan ini juga untuk meningkatkan metode penyampaian layanan bimbingan karir yang lebih efektif.

Tak hanya mendatangkan fasilitator dari Polbangtan Bogor dan Konsultan TVET PPIU Jawa Barat, kegiatan ini melibatkan fasilitator BBPP Lembang, SMKPP Cianjur, Bappeda Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat serta Perwakilan dari Duta Petani Milenial yang juga Ketua P4S Agrospora.

“Jika dilihat dari sisi agribisnis dari hulu smpai kehilir banyak sekali kegiatan usaha tani yang bisa dilakukan dan memang belum terekspos, artinya selama ini pemahaman mereka tentang dunia pertanian masih sangat terbatas dan di bidang pendidikan juga seperti itu bahwa dunia pertanian di tingkat SMK itu ada SMK Pertanian dan SMKPP yang bergerak dibidang pertanian”, papar Nazaruddin selaku Project Manager PPIU Jawa Barat.

Lebih lanjut Nazaruddin menjelaskan ditingkat perguruan tinggi ada pendidikan vokasi dan akademik yang juga banyak sekali menawarkan pendidikan bidang pertanian. “Alhamdulillah melalui kegiatan pelatihan ini mereka mendapatkan informasi yang berguna dan belum diketahui sebelumnya”, tambahnya.

Ia pun berharap setelah guru BK memahami potensi dan peluang sektor pertanian baik pekerjaan atau tingkat pendidikan maka kemudian mereka bisa mengarahkan ketika siswa mereka tidak melanjutkan pendidikan, siswa ini bisa menggeluti bidang usaha pertanian yang beragam jenisnya itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDID