mail@polbangtan-bogor.ac.id
(0251) 8386312

Sempurnakan Metode Pengajaran di Saat Pandemi, Polbangtan Bogor Gelar Forum Dosen

BOGOR – www.polbangtan-bogor.ac.id | Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki komitmen serius dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang profesional, berdaya saing, dan berwirausaha, sebagai basis regenerasi petani.

Melalui beasiswa pendidikan program Diploma, Kementan menyelenggarakan pendidikan pertanian di tujuh Politeknik dibawah koordinasi Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP), salah satunya Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor.

Dalam satu kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pernah berpesan kepada Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) se Indonesia untuk memiliki agenda intelektual pertanian yang baik, juga memahami tentang industri pertanian 4.0 dengan meningkatkan kualitas kekuatan yang ada untuk memenuhi tantangan era sesuai kebutuhan.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dalam berbagai kesempatan juga menegaskan output dan tujuan dari program pendidikan ini adalah menciptakan job seeker dan job creator, yaitu membentuk wirausahawan muda pertanian dan SDM yang siap bekerja di dunia usaha serta industri pertanian.

Pendidikan vokasi tidak boleh berhenti meskipun di saat Pandemi COVID-19 yang mengharuskan protokol ketat dalam pelaksanaannya. Polbangtan Bogor sebagai institusi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi berusaha menyelaraskan pelaksanaan pendidikan dengan kondisi yang ada, salah satunya dengan menerapkan Learning From Home (LFH) dan melakukan revisi terhadap semua SOP yang berhubungan dengan akademik.

Berdasarkan kurikulum, mahasiswa Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Polbangtan Bogor seharusnya melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) 1 dan 2 masing-masing pada semester IV dan VI, sedangkan Prodi Prodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan melaksanakan PKL 2.

Berdasarkan petunjuk pelaksanaan, PKL 1 dilaksanakan di perusahaan-perusahaan yang sudah menjalin kerjasama dengan Polbangtan Bogor dan PKL 2 dilaksanakan di BPP dan diintegrasikan dengan Program Kostratan Kementerian Pertanian, di wilayah Jawa Barat dan Kabupaten Putussibau Kalimantan Barat (daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia).

Sehubungan dengan kejadian luar biasa pandemik COVID 19, Polbangtan Bogor merubah lokasi PKL, menjadi di sekitar lokasi tinggal mahasiswa. Adanya perubahan tersebut memerlukan kajian mendalam dan terstruktur sehingga pelaksanaan PKL bisa mencapai target output yang diharapkan sekaligus tetap memenuhi protocol COVID 19.

Membahas hal tersebut, Selasa (30/6) Forum Dosen Polbangtan Bogor mengadakan rapat dengan agenda pembahasan penyelenggaraan PKL 1 dan 2 serta evaluasi metode pembelajaran daring selama pandemi COVID 19, melalui pertemuan offline dan online menggunakan platform zoom meeting.

Selain itu juga pembahasan media belajar menggunakan google classroom dan edmodo sebagai alternatif sarana belajar. Tips dan trik menjadi efektif dan produktif dengan aplikasi IT masa kini dipaparkan juga untuk mempermudah kegiatan sehari-hari para dosen dan tenaga pendidik yang tidak lepas dari kegiatan secara online.

Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Siswoyo, MP selaku Direktur Polbangtan Bogor dan dipandu langsung oleh Wakil Direktur I Bidang Akademik dan Kerjasama Dr. Tri Ratna Saridewi. Peserta yang hadir terdiri dari unsur Pimpinan, para dosen dan tenaga kependidikan yang secara aktif ikut dan antusias mengikuti jalannya rapat tersebut.

Siswoyo menyatakan pandemic covid-19 membawa banyak perubahan yang terjadi secara cepat dan tiba-tiba dalam seluruh aspek aktivitas masyarakat, tidak terkecuali bidang pendidikan. “Sehingga mau tidak mau proses pembelajaran wajib menyesuaikan dengan kondisi yang ada yaitu denga melakukan proses pembelajaran secara daring/online,” tuturnya.

Selanjutnya Wakil Direktur I Bidang Akademik dan Kerjasama Dr. Tri Ratna Saridewi menjelaskan syarat lokasi PKL 1 adalah perusahaan skala usaha mikro/kecil/menengah/besar yang telah menjalankan kegiatan agribisnis, telah berlangsung minimal 2 tahun.

PKL II difokuskan pada kegiatan penyuluhan yang meliputi identifikasi potensi wilayah agribisnis, penyusunan programa penyuluhan, dan penyusunan materi, media dan metode penyuluhan di BPP terdekat dengan lokasi tempat tinggal.

Pembelajaran dari rumah benar-benar dirasakan berat bagi dosen maupun mahasiswa, bahkan orang tua, semua lini masyarakat dipaksa untuk bertransformasi dan beradaptasi.

Akan tetapi masih banyak alternatif yang dapat digunakan sehingga menjadikan kita lebih kreatif dan mandiri dengan memaksimalkan teknologi Internet of Thing (IoT) di segala aspek tidak terkecuali bidang pendidikan vokasi.

Pewarta : Arif Prastyanto

Editor : DHM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pengumuman

Berita Lainnya

id_IDID