mail@polbangtan-bogor.ac.id
(0251) 8386312

Sinergi Kementan dan DPR -RI Masifkan Pertanian Ramah Lingkungan dengan Bimtek untuk Petani di Purwakarta.

PURWAKARTA – Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI, mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pertanian Ramah Lingkungan Elisotor Biosaka di Purwakarta pada Selasa, (6/6).

Bimtek yang diselenggarakan di Tajug Gede Cilodong, Purwakarta ini diikuti oleh 100 orang petani milenial. Materi yang disampaikan tentang Elisotor Biosaka.

Biosaka berasal dari kata adalah Bio = Hayati/ Tumbuhan dan Saka = Selamatkan Alam Kembali ke Alam. Elisator Biosaka pertama dicoba sejak tahun 2006 oleh petani asal Blitar, Muhamad Anshar.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian adalah sektor strategis yang memberi keuntungan bagi semua orang.

“Pertanian memiliki andil besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Selama tiga tahun pandemi, pertanian selalu tumbuh positif,” ujar Syahrul.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi muda yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ke kegiatan ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” tutur Dedi.

Materi yang disampaikan sangat bermanfaat karena memberikan edukasi tentang elisitor biosaka yang ramah lingkungan sebagai signaling bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih bagus.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi mengatakan, dengan adanya Bimtek yang berkolaborasi dengan Polbangtan Bogor Kementerian Pertanian, diharapkan para petani di Purwakarta bisa mendapatkan banyak ilmu terutama tentang elisitor biosaka.

Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dapat membuat tanah mengeras dan kehilangan porositasnya. Dalam hal ini, elisitor biosaka menjadi salah satu kunci yang penting dalam mengatasi itu semua karena elisator biosaka terbuat dari larutan tumbuhan atau rerumputan yang diketahui mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Terlebih lagi pembuatan dari elisitor biosaka ini yang mudah yakni hanya dengan tangan.

“Ilmu yang diperoleh oleh bapak ibu sekalian, diharapkan agar dapat diterapkan agar sama-sama menggapai hidup yang lebih baik” tutur Dedi.

Wakil Direktur III Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, sangat mengapresiasi adanya program ini dan berharap dapat terus berkolaborasi demi petani Indonesia yang lebih baik lagi.

“Saya sangat mengapresiasi adanya program ini, dan semoga menjadi kolaborasi yang baik untuk meningkatkan generasi petani muda milenial,” pungkas Yoyon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pengumuman

Berita Lainnya

id_IDID